Jumat, 22 September 2017

DAFTAR NAMA ADIPATI PATI

DAFTAR NAMA ADIPATI PATI:

ERA MAJAPAHIT & AWAL DEMAK
0. Puspo Kusumo, 
Puspo Kusumo sedo ing alogo saat penyerangan Demak ke Portugis di Melaka. Makam beliau berada di Pulau Hantu. Tidak disebut sebagai Adipati/Bupati tetapi sebagai Buyut karena waktu itu wilayah yang beliau pimpin di Pati adalah Kabuyutan. Saat itu Kabuyutan Pati adalah wilayah milik Majapahit, Puspo Kusumo adalah pegawai Kerajaan Majapahit. Loyalitas Puspo Kusumo pada Demak tidak terlepas dari fakta bahwa berdirinya Demak itu atas ijin dan bantuan dari Majapahit karena Jin Boen (Raden Patah) adalah putera Raja Majapahit. Adapun perang Majapahit vs Demak itu bukan perangnya Raden Patah vs Ayahnya melainkan dengan pemberontak yang telah mengkudeta ayahnya.. 

ERA DEMAK
1. Jati Kusumo (Kayu Bralit), 
Jati Kusumo adalah anak Puspo Kusumo. De Graaf menyebut angka tahun 1518 sebagai tahun jabatan Jati Kusumo. Jati Kusumo menikah dengan Roro Pujiwat binti Sunan Ngerang I. Peralihan kekuasaan dari Puspo Kusumo kepada Jati Kusumo memang bersifat pewarisan, yang menarik di sini adalah bahwa Puspo Kusumo menjabat sebagai Buyut itu atas titah Majapahit, sedangkan Jati Kusumo menjadi Adipati atas titah Demak. Perubahan status dari Kabuyutan menjadi Kadipaten ini juga merupakan penggabungan dua kabuyutan Pati Utara dengan Pati Selatan. Jati Kusumo (pewaris Kabuyutan di Pati utara) menikahi Roro Pujiwat anak Sunan Ngerang I (Buyut di Pati bagian selatan). Penyerahan titah ini dilakukan dengan mengirimkan Syeh Abdul Jalil dan Syarifuddin (Pangeran Atas Angin).
2. Dharmo Kusumo 
Dharmo Kusumo adalah kakak dari Jati Kusumo. Makam Dharmo Kusumo berada di kompleks makam Demak.
3. Singoyudho (Ki Bicak) 
Singoyudho adalah paman dari Roro Pujiwat (dari garis ibu). Desa Bicak sekarang masuk wilayah Kabupaten Blora.
4. Dharmo Kusumo (Periode II). 
5. Wawongko/Kanduruhan.
6. Abdullah Nurul Yaqin (Sunan Ngerang II/putera Sunan Ngerang I). 
7. Ali Nurul Yaqin (Sunan Ngerang III/putera Sunan Ngerang II), 
Makam Sunan Ngerang III (Ali Nurul Yaqin) berada di Desa Matraman, sebelah barat Desa Gambiran, Pati. 

ERA DEMAK RUNTUH
8. Penjawi (putera dari Sunan Ngerang III). 
Makam Penjawi berada di Banjarnegara, sumber lain menyebutkan makamnya berada di Pati. Beliau berada di Banjarnegara pada awalnya untuk menenangkan diri serta menunjukkan netralitas saat anak dan menantunya terlibat perang saudara (Babad Kabanaran).

ERA KADIPATEN MANDIRI
9. Sidiq Nurul Yaqin (Wasis/Joyo Kusumo), 
Raden Sidiq atau yang juga dikenal dengan nama Wasis Joyo Kusumo adalah putera dari Penjawi, dan merupakan adik dari Waskito Jawi. R. Sidiq memakai gelar Kusumo sebagai penghormatan pada trah Kusumo karena selain Puspo Kusumo besanan dengan Sunan Ngerang I, ibu dari Raden Sidiq adalah cucu dari Jati Kusumo. Wilayah Pati pada periode ini membentang dari Semarang sampai Madiun & Surabaya (Pantura). Wilayah Jawa bagian selatan dikuasai oleh Mataram (Suto Wijoyo, suami Waskito Jawi).

NB: 
1. Sunan Ngerang I (Muhammad Nurul Yaqin) 
Sunan Ngerang I dalam versi cerita tutur adalah anak dari Maulana Malik Ibrahim Al-Maghribi (sampai sekarang nama beliau populer di Kab. Pekalongan), versi ini diperkuat oleh Babad Kajoran. Pustaka Darah Agung menyebut jika Sunan Ngerang I adalah putera dari Hadipolo yang disebut sebagai menantu Maulana Malik Ibrahim. 
Sunan Ngerang I juga merupakan Buyut (pemimpin kabuyutan) di wilayah Pati selatan saat Pati masih menjadi wilayah milik Majapahit yang kemudian diserahkan pada Demak. Beliau besanan dengan Puspo Kusumo karena Roro Pujiwat menikah dengan Jati Kusumo. 
2. Syarifuddin (Pangeran Atas Angin) 
Syarifuddin adalah suami dari cucu angkat Syeh Makdum Pati (makam Syeh Makdum di Pati Kota). Syarifuddin juga merupakan adik dari Nyai Widuni (ibu dari Jati Kusumo), makam Nyai Widuni berada di Kecamatan Tayu. 

#Pati